-->
Loading...

Malaysia Buka Lockdown, 297 WNI Pulang ke Tanah Air

Loading...
Sponsored Links
Loading...

Sebanyak 297 Warga Negara Indonesia (WNI) yang bekerja di Malaysia berhasil pulang ke Tanah Air. Hal ini menyusul adanya kebijakan pemerintah Malaysia yang memulangkan WNI selama dua hari yakni 19-20 Maret, usai penetapan lockdown (karantina wilayah). Kepulangan mereka Indonesia dilakukan via Nunukan.


“Pembukaan lockdown oleh pemerintah Malaysia selama dua hari, berhasil memulangkan 87 warga negara Malaysia via Tawau, dan 297 WNI kembali ke Pelabuhan Tunon Taka,” ungkap Kepala Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Imigrasi Klas II Nunukan di Pelabuhan Tunon Taka, Karel, Sabtu (21/3), seperti dikutip dari Radar Tarakan ( Jawa Pos Group).

Pemulangan tersebut dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama, penjemputan dilakukan terhadap 108 WNI dengan menggunakan 5 unit Kapal. Mereka tiba di Pelabuhan Tunon Taka dari Tawau, Malaysia pada Kamis (19/3) sore. Sementara untuk tahap kedua dilakukan pada Jumat (19/3) sore. Dalam tahap kedua ini, sebanyak 189 orang dijemput dengan 2 unit kapal dari Pelabuhan Tawau.

Terkait kepulangan 297 WNI dari Malaysia, Koordinator Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Tarakan Wilker Nunukan, dr. Bahrullah memastikan, seluruh WNI yang tiba pada 19 dan 20 Maret di Pelabuhan Tunon Taka dalam keadaan sehat.

“Tidak ada (WNI ODP-Red),” jawabnya singkat ketika ditanya apakah ada WNI yang masuk dalam kategori orang dalam pemantauan (ODP), saat KKP melakukan pemeriksaan.

Terpisah, Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Nunukan, Aris Suyono menyampaikan, hingga 21 Maret pukul 18.00 WITA, jumlah ODP sebanyak 16 orang. Jumlah ini meliputi, Sei Menggaris 1 ODP, Sebatik 3 ODP, Nunukan Selatan 2 ODP, Nunukan 9 ODP, Krayan 1 ODP.

“Untuk yang berstatus PDP (pasien dalam pengawasan) tidak ada,” ungkap Aris. Informasi mengenai perkembangan penanganan Covid-19 di Kabupaten Nunukan senantiasa diperbarui.

Langkah-langkah antisipasi penyebaran Covid-19 di Nunukan cukup intens dilakukan berbagai pihak. Selain meliburkan sekolah-sekolah, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nunukan secara berkala melakukan sosialisasi hidup sehat kepada masyarakat.

Bahkan di beberapa pusat kesehatan, mulai diberlakukan social distancing (pembatasan) antarpengunjung. Kursi-kursi pada ruang tunggu, diberi jarak 1 meter hingga 1,5 meter. Hal ini sebagai upaya agar antarpengunjung tidak melakukan kontak langsung.

Sumber: jawapos.com
Sponsored Links
Loading...
Loading...
Related Posts