-->
Loading...

Tidak Ada Kebahagiaan Yang Lebih Baik Kecuali Seseorang Yang Mengenal Allah Dan Taat KepadaNya

Loading...
Sponsored Links
Loading...

Meraih kebahagiaan dalam hidup adalah naluri fitrah yang mengalir dalam diri manusia. Jika boleh disederhanakan, apapun aktifitas yang dilakukan orang tersebut niscaya bermuara pada keinginan untuk sukses dan bahagia dalam hidupnya.
Gemerlap dunia dengan segala pesonanya seolah mampu menyihir pandangan manusia. Akibatnya, ia hanya mampu menakar segala sesuatu dengan ukuran kebendaan. Matanya silau dan melihat setiap urusan dengan kacamata untung rugi semata. Alih-alih melibatkan keimanan dalam kehidupannya, Akhiratpun nyaris terlupakan.
Mereka mengejar kebahagiaan tapi malah tersesat di jalan tak berujung. Puncaknya, orang tersebut kian terlalaikan dari mengingat hari Akhirat.
Allah berfirman;
إِنَّ الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرّاً وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَّن تَبُورَ
“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi.” (QS: Surah Fathir [35]: 29).
Di saat orang lain masih sibuk merenda mimpi tentang makna dan cara menggapai kebahagiaan. Orang beriman ternyata hanya ditawari melakukan tiga hal sederhana untuk mewujudkan bahagia tersebut.
Pilar bahagia pertama, membaca al-Qur’an
Qatadah mengingatkan, meski membaca al-Qur’an sudah beroleh pahala dan kemuliaan, namun sejatinya hal tersebut tak cukup bagi orang beriman. Sebab proses selanjutnya adalah menerapkan nilai-nilai al-Qur’an itu dalam kehidupan dunia.
Pilar bahagia kedua ibadah shalat
Shalat merupakan ibadah utama dari seluruh rangkaian penghambaan kepada Allah. Shalat adalah tiang agama sekaligus wasilah utama dalam meraih kemenangan hidup dalam panggilannya “hayya ala al-falah”. Setali tiga uang, shalat juga sarana terbaik dalam mengatasi ragam persoalan hidup manusia.
وَاسْتَعِينُواْ بِالصَّبْرِ وَالصَّلاَةِ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلاَّ عَلَى الْخَاشِعِينَ
“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu…” (QS Al-Baqarah [2]: 45).
Terakhir, pilar ketiga yaitu komitmen berinfak dalam segala keadaan yang dihadapi. 
Sebab infak atau sedekah adalah bukti kejujuran iman dalam hati. Ia sebagai media terbaik dalam mengikis kecintaan yang berlebihan terhadap harta serta sarana untuk memperat ikatan ukhuwah di tengah masyarakat.
apa yang harus kita lakukan agar dapat memperoleh kebahagian hidup? Pada ayat yang lain Allah SWT berfirman:
“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, Maka Sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan Sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan”. (Q.S.An-Nahl (16) : 97).
Satu-satunya cara memperoleh kebahagiaan atau kehidupan yang baik itu adalah dengan mengerjakan amal-amal sholeh; yaitu taat pada seluruh aturan-Nya dan menjalankan segala perintah serta larangan-Nya.
Inilah konsep kebahagiaan yang hakiki; yaitu tujuan hidup kita di dunia ini, baik itu dalam belajar, bekerja, ataupun berusaha, hanya satu saja “mendapatkan ridho Allah SWT”.
Kekayaan, popularitas dan kekuasaan tidak lagi menjadi tujuan utama; sehingga terlepas apakah sebuah usaha kita berhasil atau gagal, kita akan tetap merasa bahagia karena tujuan utama kita dalam berusaha adalah mendapatkan ridho Allah SWT, bukan kekayaan, popularitas, ataupun jabatan semata.

Sponsored Links
Loading...
Loading...

0 Response to "Tidak Ada Kebahagiaan Yang Lebih Baik Kecuali Seseorang Yang Mengenal Allah Dan Taat KepadaNya"

Post a Comment